Sabtu, 19 September 2009

96-104

#
Dikaw Damha. berkata
12 September 2009 pada 21:32

Salam sejatra selau.

Izinkan tulisan ini saya buka dengan menyebut nama “ALLAH”

Kalau kita mau melihat perbedaan tentu banyak sekali perbedaan antara kristen dan islam, cobalah kita lihat persamaannya.

Saya masik teringan cerita kakek saya waktu saya masik kecil, dia mendengar dari kakeknya, katanya:
Seabad yang lalu lazim bagi umat kristiani baik laki-laki maupun perempuan memulai baca buku dengan meyebut nama Tuhan (Allah).

Demikian pula pada masa-masa yang lalu umat kristiani sering kali menyela pernyataan maksud mereka atau prediksi mereka dengan menyebut “ jika Tuhan menghendaki” ucapan ini sebagai pengakuan kaum kristiani.

Kaum kristiani terbiasa dengan menyebut kata “Tuhan” ( bahasa Indonesia), “God” (bahasa Inggris), sedangkan kata “Allah” khususnya dipandang sebagai ungkapan yang mesterius . mereka tidak memahami bahwa kata “Allah” yang berarti satu Tuhan. Kayaknya kaum kristiani harus mulai terbiasa dengan kata “Allah” seperti saudara-saudara kita kristiani di wilayah Arab.
( hal semacamlah salah satu penyebab kemungkinan kesalahan dalam terjemahan seperti yang telah saya tulis sebelumnya di bloq ini ).

Kaum kristiani saat ini sering merasa gelisa dengan kebiasaan yang berlaku bagi umat Islam yang apabilah menyebutakan nama-nama nabi atau rasul mereka mengatakan “ semoga kesejatraan terlimpahkan” . Padalah kaum kristriani yang lalu mereka melakukan hal ini.
Kakek saya juga bercerita bahwa dijaman dulu kaum kristiani apabilah mengadakan pesta atau upacara-upacara keagamaan maka wanita dan pria dipisahkan. Namun saat ini semuanya campur baur dan kacau.

Katanya lagi : dahulu wanita-wanita kristiani bepakaian rapi dan sopan bahkan banyak sekali dari mereka berkerudung diatas kepalanya.

Tapi kini hal-hal diatas itu tidak perna terjadi sebab perubahan ini karena pengaruh sekuler dan liberal yang dihembuskan oleh dunia barat ke generasi kami dengan dalil gender dan lain-lain yang ahirnya banyak merubah dunia dan berpengaruh terhadap .

Salam sejatra bagi yang mengikuti petunjuk.
Balas

*
M. Sejuki berkata
13 September 2009 pada 04:59

@Dikaw Damha

Meski Kristiani mengubah kebiasaannya :

1. Menyebut kata TUHAN dengan kata ALLAH,

2. Kaum wanitanya berpakaian rapi dan atau berkerudung,

3. Berjanji dengan mengatakan “JIKA TUHAN MENGHENDAKI,

4. Menyebut Nama Nabi-Nabi dengan diiringi kalimat “SEMOGA KESEJAHTERAAN DILIMPAHKAN KEPADANYA”,

5. Memisahkan kaum pria dan wanita pada acara-acara keagamaan,

6. Dan lain-lain

Namun jika esensinya tetap saja tidak berubah, yaitu mengimani adanya Tuhan selain Allah yaitu Yesus Kristus atau men-TUHAN-kan Yesus atau Yesus itu adalah Tuhan Allah itu sendiri atau menyembah kepada Yesus bukan kepada Allah meski dengan dalih Yesus sebagai perantara. Dan yang kedua, tetap mengimani Yesus sebagai penebus dosa melalui peristiwa penyaliban.

Jika sudah seperti itu atau esensi keimanannya tetap tidak berubah, lalu apa bedanya? Bukankah hal mendasar yang membedakan antara Islam dan Kristen adalah tentang status siapa itu Yesus dan konsep penebusan dosa di tiang salib?

Itu tidak akan mengubah apa-apa, namun hanya untuk memperhalus kolaborasi dan infiltrasi saja ke dalam tubuh kaum muslimin.
Balas
o
kadzim berkata
13 September 2009 pada 11:15

M. Sejuki apa yang anda tulis sangat tepat.

M. Sejuki, ada satu hal yang saya ingin tanyakan kepada anda.

Menurut pengalaman anda selama ini, apakah umat kristen memang tidak banyak mengetahui tentang ketuhanan dan Alkitab?

Sebab saya tidak pernah menyangka sebelumnya, karena saya sendiri memang tidak pernah punya pengalaman debat dengan orang kristen.

Tetapi dari cara beberapa orang kristen dalam membela agamanya (yang saya jumpai di kabarnet) cukup mengherankan.

Terima Kasih.
Balas
+
M. Sejuki berkata
13 September 2009 pada 15:22

@Kadzim

Benar, memang saya lihat banyak teman-teman Kristiani yang belum bahkan tidak memahami sama sekali tentang ha-hal yang mendasar (apalagi secara luas) tentang Alkitabnya sendiri, tentang agamanya sendiri. Sehingga tidak sedikit mereka yang ternganga-nganga begitu kita beberkan apa dan bagaimana sih Alkitab (PL dan PB) yang sebenarnya.

Saya fikir inipun banyak yang dialami oleh kaum muslimin sendiri, yaitu banyak yang tidak memahami Al Qur’an dan Islam itu sendiri (Islam KTP)

Banyak diantara kita baik yang Muslim, Kristen maupun pemeluk agama yang lainnya berfaham bahwa semua agama itu baik dan benar saja, yang penting berketuhanan dan berbuat baik kepada sesama. Tentang cara ibadah itu tergantung masing-masing, yang penting ikhlas. Faham seperti ini sangatlah keliru dan bahkan akan sangat merusak aqidah, karena sesat lagi menyesatkan. Kesesatannya adalah melanggar konsep dasar bahwa : “TIDAK MUNGKIN ALLAH MENURUNKAN AGAMA YANG BERBEDA DENGAN KELOMPOK/RAS/BANGSA YANG BERBEDA PULA”

Kebenaran itu bersifat TUNGGAL TIDAK MUNGKIN GANDA. Ambil contoh 2 x 2 = 4 adalah kebenaran, namun 2 x 2 = bukan 4, maka itu adalah kepalsuan. Begitu pula Agama, tidak mungkin semua agama itu benar. Kalau semua agama itu adalah baik saya setuju karena memang semua agama mengajarkan kebaikan, tetapi belum tentu mengajarkan kebenaran karena seperti saya katakan bahwa KEBENARAN ITU TIDAK MUNGKIN GANDA.

Semoga bermanfaat.
Balas
+
M. Sejuki berkata
13 September 2009 pada 16:06

@Kadzim

Sebagai tambahan.

Dari banyak agama yang ada, maka kemungkinannya adalah Buddha benar yang lain palsu; atau Hindu benar yang lain palsu; atau Kristen Katholik benar yang lain palsu; atau Karisten Protestan benar yang lain palsu; atau Islam benar yang lain palsu; atau palsu semuanya. Jika semuanya palsu, maka harus ada lagi yang lainnya yang benar, yaitu benar-benar bersumber dari Allah Yang Maha Segalanya.

Manusia yang diberikan oleh Allah kelebihan berupa akal dari makhluk ciptaan-Nya yang lain disuruh untuk berfikir, mencari dan meneliti yang mana agama yang benar-benar bersumber dari Allah tsb.

Hasil penelitian para ahli dan ditunjang dari fakta sejarah dan pengkajian semua Kitab Suci, ternyata Islam-lah agama yang benar-benar bersumber dari Allah ‘azza wa jalla dengan esensi dasar : “MENYEMBAH, BERDO’A, BERSERAH DIRI DAN MEMINTA PERTOLONGAN HANYA KEPADA ALLAH YANG MAHA ESA SEMATA, TIDAK KEPADA ILLAH YANG LAIN, LENGKAP DENGAN SEGALA TATA CARANYA”.

Demikian sebagai tambahan. Semoga bermanfaat.
Balas

#
kadzim berkata
12 September 2009 pada 22:19

Untuk Alex, terima kasih anda telah mengaku memelintir ayat-ayat al-qur’an, pengakuan anda tidak membuat saya heran, karena saya belum pernah jumpa orang kristen jujur saat berbicara tentang agama, jadi dusta di agama anda adalah hal yang wajar, berdusta dan tidak perlu khawatir karena di gereja sudah disediakan orang yang dapat menghapus dosa.

Jelasnggak, anda tidak pantas menulis (itupun kalau muslimnya pintar dan mau belajar alias tidak seperti kerbau yang dicucuk hidungnya menerima apa saja ucapan orang tanpa dipikir kebenarannya).

Jelasnggak, anda adalah orang yang mengulang-ulang kata: intelektual, Jentelmen. tapi pada saat saya tanya tentang yang berhubungan dengan intelektual yaitu akal dan fikir, anda “Jelasnggak” tidak menjawab.

Jadi apa yang anda tulis adalah gelar yang tepat untuk anda bukan orang lain, hanya saja untuk anda ada tambahan {kerbau intelektual}.

Jika keberatan dengan gelar “kerbau intelektual”, anda jawab pertanyaan saya tentang akal dan fikir.

Jelasnggak, saya ingin perdebatan ini kita rapikan agar lebih enak dibaca, karena saya akan buktikan kebatilah ajaran agama kristen, walau dari jawaban-jawaban anda sendiri sudah ada beberapa bukti, tetapi untuk mengungkap lebih banyak lagi saya perlu berdebat dengan anda dan kita mulai dari ketuhanan serta merujuk hanya ke alkitab.

Sebab selain urusan Alkitab saya yakin anda tidak lebih dari kaleng kosong, pembahasan tentang akal, fikir, intelektual dan yang sederajat dengan ilmu logika jika dibahas dengan orang se-level anda, artinya saya menghina ilmu logika itu sendiri.

Maaf, terpaksa saya tulis ini karena jika anda dinilai dari ilmu logika, posisi anda cukup rendah.

Jadi lebih baik kita berdebat tentang ketuhan dan menjadikan Alkitab sebagai bahan rujukan, semoga anda setuju.

Terima Kasih.
Balas

*
Alexa berkata
14 September 2009 pada 16:58

Saya pikir anda jujur dalam meminta maaf, tetapi anda mulai kembali dgn sindiran, atau memang tabiat anda ini seperti itu ?
Balas

#
kadzim berkata
13 September 2009 pada 03:37

jelasnggak berkata
12 September 2009 pada 20:57

Justru karena Dia bisa membuat mahluk yang sempurna lah.. maka Dia merasa menyesal.

Apakah itu berarti TuH@n tidak memiliki kemampuan…?

Tidak.

Dengan bisa membuat mahluk yg sempurna (manusia yang memiliki kehendak bebas) maka itu membuktikan kepada kita bahwa Tuh@n memiliki kemampuan.

***************************************

Komentar saya (kadzim) untuk tulisan satu-satunya orang kristen intelektual (Mr Jelasnggak) yang tidak dapat membedakan antara akal dan fikir.

Pak intelektual (jelasnggak) menulis:
Justru karena Dia bisa membuat mahluk yang sempurna lah.. maka Dia merasa menyesal.

Kadzim menjawab: Tuhan kristen menyesal karena bisa membuat mahluk yang sempurna, karena Tuhan kristen sendiri tidak sempurna, seandainya Tuhan kristen sempurna, untuk apa menyesal?

GM (General Motor) pernah mendapat teguran dari pemerintah amerika saat memproduksi mobil BUICK, karena mobil tersebut kurang aman seandainya terjadi kecelakaan.

GM (general Motor) tidak menyesal, tetapi memperbaiki kekurangan yang ada pada mobil BUICK dan sekarang mobil itu dapat dijual bebas tanpa ada teguran dari pemerintah.

Di sini kita dapat mengetahui bahwa GM memiliki kemampuan untuk merubah berbeda dengan Tuhan kaum kristen yang menyesal karena bisa membuat mahluk yang sempurna sedangkan dia sendiri tidak sempurna / tidak memiliki kemampuan untuk merubah.

Seperti yang sudah saya tulis,
Penyesalan terjadi disebabkan dua hal:

1) Kesalahan.
2) Tidak ada kemampuan.

Semoga para pembaca selain Pak intelektual dapat dengan mudah memahami tulisan saya, sedangkan untuk Pak intelektual yang tidak dapat membedakan antara akal dan fikir, saya mohon bisa mengerti dan menyadari kemampuannya.

Terima Kasih.
Balas

*
jelasnggak berkata
16 September 2009 pada 05:45

Kadzim Menulis:

Di sini kita dapat mengetahui bahwa GM memiliki kemampuan untuk merubah berbeda dengan Tuhan kaum kristen yang menyesal karena bisa membuat mahluk yang sempurna sedangkan dia sendiri tidak sempurna / tidak memiliki kemampuan untuk merubah.

Jelasnggak menjawab:

Karena tidak ada yang harus dirubah….

Kan mahluk sempurna…

SEeeeM…..

PUUUUURRRRR..

NAAAA…

Sempurna..

.
.
.

yailah..

gampang banget jawab-in nya…(2 menit baca.. langsung ketemu jawabanya)

ngga ada yang lebih susah lagi nih …? :lol:

.
.
.
.

Salam damai dalam kecerdasan yang bisa dilihat NYATA !!
Balas

#
kadzim berkata
13 September 2009 pada 11:17

M. Sejuki, ada satu hal yang saya ingin tanyakan kepada anda.

Menurut pengalaman anda selama ini, apakah umat kristen memang tidak banyak mengetahui tentang ketuhanan dan Alkitab?

Sebab saya tidak pernah menyangka sebelumnya, karena saya sendiri memang tidak pernah punya pengalaman debat dengan orang kristen.

Tetapi dari cara beberapa orang kristen dalam membela agamanya (yang saya jumpai di kabarnet) cukup mengherankan.

Terima Kasih.
Balas
#
kadzim berkata
13 September 2009 pada 12:12

Untuk saudaraku M. Sejuki, Farasdaq, Dikaw Damha dan pembaca yang lain, baru saja saya buka article di blog ini yang berjudul “Ahmadiyah Antek Kolonialisme Berkedok Islam”.

Ternyata di komentarnya,
Mr Jelasnggak/kerbau intelektual, menulis bahwa kadzim tidak menjawab tantanganku tentang RT….

Saya tidak ingin bermain-main dengan mengatakan, saya tanya lebih dahulu jadi harap dijawab dulu, itu jelas tidak akan saya tulis karena yang begitu bukan saya.

Saya (kadzim) selalu menghormati ilmu pengetahuan dan mereka yang memilikinya.

Umat kristen yang berpendidikan pasti tahu bahwa yang jauh lebih penting bukan soal kadzim tanya lebih dulu dibanding Jelasnggak/si kerbau intelektual.

Sebab yang saya tanyakan menyangkut kebenaran atau kebatilan/kesesatan agama kristen.

Setiap orang kristen yang percaya akan kebenaran agamanya pasti akan menjawab pertanyaan yang saya ajukan.

Mengapa ? karena tanpa mereka menjawab, artinya ada salah satu dari dua hal yang mereka akui.

1) Yesus Pendusta.
2) Alkitab Palsu.

Setelah membaca tulisan Jelasnggak/
si kerbau intelektual di article “Ahmadiyah Antek Kolonialisme Berkedok Islam”, saya sadar, jadi selama ini saya (kadzim) berdebat dengan orang yang:

1) Pengecut.
2) Pembohong.
3) Kosong dari ilmu pengetahuan.

Saya anggap ini pengalaman pahit karena selama ini tidak tahu level orang yang berbicara dengan saya, semoga kesalahan ini tidak akan terulang lagi.

Dan insyaAllah saya akan tetap menulis di forum ini walau hanya sedikit-sedikit tentang kebatilan/kesesatan agama kristen.

Terima Kasih.
Balas

*
M. Sejuki berkata
13 September 2009 pada 14:48

Tenang saja Bro, tetaplah istiqamah. Type seperti si @Jelasnggak itu sudah sering saya temui dan saya hadapi. Memang begitulah gaya-gaya dari kebanyakan mereka, meski ada juga satu dua yang mau berfikir positif. Menghadapi type seperti dia itu sebaiknya santai saja, terhadang kita ajak serius, terkadang ngebanyol, namun terkadang juga tegas. Anda bisa buka pada situs di bawah ini yang untuk sementara saya tinggal karena terlalu banyak muter-muternya, namun masih ada beberapa teman yang masih bertahan.

http://tausyiah275.blogsome.com/2007/05/07/dialog-islam-kristen-di-philadelphia-usa/

http://wadehel.wordpress.com/2006/07/28/amrozi-berangkat-ke-surga-semua-boleh-lega/#comment-19588

http://ainuamri.wordpress.com/2008/05/12/pembelaan-untuk-paulus/

http://www.indonesiamatters.com/1799/insiden-monas-fpi/

Dan massih ada beberapa lagi yang saya massuki.

Bagi teman-teman yang ingin menengok silahkan jalan-jalan di situs tsb.

Selamat berjuang di jalan Allah. Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk, perlindungan dan ridha-Nya untuk kita semua. Insya Allah. Amin…
Balas

#
jelasnggak berkata
13 September 2009 pada 21:56

@Kadzim..

Wah..

Kalau saya ngga ada… kamu langsung cuap-cuap… :lol:

Nanti… endapannya kamu gembar-gembor kristiani kalah debat dengan kamu… :lol:

.
.

Susah kalau gini caranya…
.
.
Buang waktu..
.
.
Biar tidak lupa ..

**Saya masih menunggu jawaban Kadzim atas tantangan saya**

http://kabarnet.wordpress.com/2009/08/27/kadzim-berkata-%e2%80%9csatu-rt-ada-tujuh-gereja/comment-page-1/#comment-1603

Salam damai dalam ketidakpengecutan dalam menjawab tantangan…. :lol:
Balas

*
kadzim berkata
13 September 2009 pada 22:29

Kenapa anda “Jelasnggak” / kerbau intelektual, harus menulis tentang saya di article ahmadiyah? Padahal di sini belum selesai dan tidak akan selesai setelah saya mengetahui siapa anda.

Tapi jangan khawatir, kerjaan saya untuk membongkar kesesatan kristen tetap akan berjalan.

Tantangan anda tidak lebih dari tantangan pemain judi dan semua istilah yang anda pakai istilah para pejudi (tantangan, berani?, dll) jadi anda juga tidak tahu bahwa tulisan itu tidak patut dialamatkan ke saya.

Tidak semua orang kristen seperti “Jelasnggak” atau kerbau intelektual, khususnya orang kristen yang dari keluarga baik-baik, mereka pasti malu bila mengetahui agama kristen diwakili oleh orang se-level Jelasnggak dalam perdebatan.

Umat kristen yang dari keluarga baik-baik pasti malu sebab “Jelasnggak”/kerbau intelektual, bukan hanya tidak menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan agama kristen, melainkan yang juga yang bersangkutan dengan akal dan fikir.

“Jelasnggak”/kerbau intelektual, tidak mungkin dapat menjawab karena dia sendiri menyatakan dirinya TOLOL, untuk mengetahui ketololannya tidak ada salahnya kalau kita baca tulisan dia sendiri.

Selamat membaca,

jelasnggak berkata
12 September 2009 pada 20:57

Justru karena Dia bisa membuat mahluk yang sempurna lah.. maka Dia merasa menyesal.

Apakah itu berarti TuH@n tidak memiliki kemampuan…?

Tidak.

Dengan bisa membuat mahluk yg sempurna (manusia yang memiliki kehendak bebas) maka itu membuktikan kepada kita bahwa Tuh@n memiliki kemampuan.

Bukan sebaliknya…

Ngerti kadzim..?

ck..ck..ck

Lama amat sih…?

Susah ya…?

CPD .. suapin melulu….

.
.
.
Salam damai dalam ketidakcapean.
**********************************

Kadzim:
Saya yakin mereka (umat kristen) yang berasal dari keluarga baik-baik pasti malu membaca jawaban Jelasnggak atau si kerbau intelektual.

Tapi bagi orang kristen yang dari keluarga pejudi, pemabok dll, jawaban itu biasa-biasa saja bahkan dianggap membela agama kristen.

Terima Kasih.
Balas
o
jelasnggak berkata
13 September 2009 pada 23:20

@kadzim

Tololnya dimana Dzim..?

.
.
.

Lucu.

Anda mengatakan tulisan saya adalah tulisan tolol….

Tapi anda tidak mengatakan alasannya kenapa anda sampai berkata demikian…

Jelasnggak : “xyz adalah….. dst…”

Kadzim : “Kamu tolol, tulisan kamu itu tulisan tolol..”

Jelasnggak : “Okeeeeeeyyyyyy, … apa alasannya, Dzim…?”

Kadzim : “ngga ada tuh… saya cuman iseng aja kok…kikikik…”

Jelanggak : “Yehh…..?……Kirain mau ngajakin debat……?…… HAREGHINI…”

.
.
.

Salam damai dalam kecerdasan INTELEKTUAL yang NYATA terbukti dan bisa dilihat orang… :lol:
Balas

#
jelasnggak berkata
13 September 2009 pada 22:06

Setiap orang kristen yang percaya akan kebenaran agamanya pasti akan menjawab pertanyaan yang saya ajukan.

Mengapa ? karena tanpa mereka menjawab, artinya ada salah satu dari dua hal yang mereka akui.

1) Yesus Pendusta.
2) Alkitab Palsu.

Setiap orang kristen…?

Jadi setiap orang kristen harus menjawab pertanyaan anda supaya agama kristen terbukti benar..? Gitu….?

Dan juga,

Hanya karena kristiani tidak menjawab pertanyaan kamu di sini, bukan berarti orang kristen mengakui apa yang kamu tuduhkan itu..

kan sudah berkali-kali saya terangkan mengenai hal ini….?

Susah ya…?

Ah kadzim…

Andaikan kamu mau berfikir lebih ……sedikit saja

Kasihan murid-muridmu itu (sejuki, faraqsay, dll)

Sebaiknya anda jangan terlalu mengexpose tingkat intelektual anda kepada pembaca… (ini hanya saran saja :lol: )

Semakin banyak anda menulis… pembaca forum ini akan semakin “melihat”

.
.
.

Salam damai dalam ketidakpengecutan menjawab tantangan.
Balas
#
kadzim berkata
13 September 2009 pada 22:30

Kenapa anda “Jelasnggak” / kerbau intelektual, harus menulis tentang saya di article ahmadiyah? Padahal di sini belum selesai dan tidak akan selesai setelah saya mengetahui siapa anda.

Tapi jangan khawatir, kerjaan saya untuk membongkar kesesatan kristen tetap akan berjalan.

Tantangan anda tidak lebih dari tantangan pemain judi dan semua istilah yang anda pakai istilah para pejudi (tantangan, berani?, dll) jadi anda juga tidak tahu bahwa tulisan itu tidak patut dialamatkan ke saya.

Tidak semua orang kristen seperti “Jelasnggak” atau kerbau intelektual, khususnya orang kristen yang dari keluarga baik-baik, mereka pasti malu bila mengetahui agama kristen diwakili oleh orang se-level Jelasnggak dalam perdebatan.

Umat kristen yang dari keluarga baik-baik pasti malu sebab “Jelasnggak”/kerbau intelektual, bukan hanya tidak menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan agama kristen, melainkan yang juga yang bersangkutan dengan akal dan fikir.

“Jelasnggak”/kerbau intelektual, tidak mungkin dapat menjawab karena dia sendiri menyatakan dirinya TOLOL, untuk mengetahui ketololannya tidak ada salahnya kalau kita baca tulisan dia sendiri.

Selamat membaca,

jelasnggak berkata
12 September 2009 pada 20:57

Justru karena Dia bisa membuat mahluk yang sempurna lah.. maka Dia merasa menyesal.

Apakah itu berarti TuH@n tidak memiliki kemampuan…?

Tidak.

Dengan bisa membuat mahluk yg sempurna (manusia yang memiliki kehendak bebas) maka itu membuktikan kepada kita bahwa Tuh@n memiliki kemampuan.

Bukan sebaliknya…

Ngerti kadzim..?

ck..ck..ck

Lama amat sih…?

Susah ya…?

CPD .. suapin melulu….

.
.
.
Salam damai dalam ketidakcapean.
**********************************

Kadzim:
Saya yakin mereka (umat kristen) yang berasal dari keluarga baik-baik pasti malu membaca jawaban Jelasnggak atau si kerbau intelektual.

Tapi bagi orang kristen yang dari keluarga pejudi, pemabok dll, jawaban itu biasa-biasa saja bahkan dianggap membela agama kristen.

Terima Kasih.
Balas

*
jelasnggak berkata
13 September 2009 pada 23:17

@kadzim

Tololnya dimana Dzim..?

.
.
.

Lucu.

Anda mengatakan tulisan saya adalah tulisan tolol….

Tapi anda tidak mengatakan alasannya kenapa anda sampai berkata demikian…

Jelasnggak : “xyz adalah….. dst…”

Kadzim : “Kamu tolol, tulisan kamu itu tulisan tolol..”

Jelasnggak : “Okeeeeeeyyyyyy, … apa alasannya, Dzim…?”

Kadzim : “ngga ada tuh… saya cuman iseng aja kok…kikikik…”

Jelanggak : “Yehh…..?……Kirain mau ngajakin debat……?…… HAREGHINI…”

.
.
.

Salam damai dalam kecerdasan INTELEKTUAL yang NYATA terbukti dan bisa dilihat orang… :lol:
Balas
o
M. Sejuki berkata
14 September 2009 pada 06:51

@Jelassnggak

Kamu tidak bisa ya melihat di mana tololnya atas tulisan yang kamu buat? Tidak melihat ketololan sendiri juga sudah merupakan KETOLOLAN apalagi bertanya ke orang lain sambil berkata : “Tolong tunjukkan di mana KETOLOLAN saya?” Wah semakin nambah-nambah tuh TOLOLNYA. Hehehe….

Saya yang dari pihak luar saja yang melihat diskusi kamu dengan @Kadzim bisa kok melihat di mana letak ketololan kamu tsb. Mestinya kamu lebih bisa lagi melihatnya.

Nih, saya coba tunjukin di mana letak KETOLOLAN kamu tsb.

Kamu menulis :

##Justru karena Dia bisa membuat mahluk yang sempurna lah.. maka Dia merasa menyesal. Apakah itu berarti TuH@n tidak memiliki kemampuan…?##

Komentar saya :

**Itulah tololnya kamu. Coba kamu perhatikan, kamu telah menulis “Dia (Tuhan maksudnya) merasa menyesal”. Pantaskah Tuhan menyesal? Kalau pantas, lalu di mana letak ke-MAHA SEMPURNAAN-Nya? Kamu tahu kan arti sempurna apalagi Maha Sempurna? Wah nggak bakalan tahu juga kayaknya, wong tolol kok, hehehe… Oke, saya kasih tahu, Sempurna itu artinya tidak bercacat, tak pernah salah, lurus, benar, berkemampuan prima dan bla bla bla yang serba terkait dengan hal-hal yang serba lengkap dari segala aspek. Apalagi jika ditambahkan dengan kata MAHA. Nah, kalo sudah bersifat MAHA SEMPURNA, berarti melebihi lagi. Kalau Tuhan itu ada perasaan MENYESAL, maka sama saja dengan kamu secara terang-terangan telah menghina dan melecehkan sifat ke-MAHA SEMPURNAAN Tuhan. Artinya sama saja dengan mengatakan bahwa Tuhan itu ‘TIDAK MAHA SEMPURNA’. Kesimpulannya : Tulisan anda yang mengatakan bahwa “TUHAN MERASA MENYESAL”, di situlah letak KETOLOLAN kamu. Kemudian, berhubung kamu bertanya untuk minta ditunjukkan di mana letak ketololan kamu maka semakin bertambahlah derajat KETOLOLAN kamu itu. Nah, kalau seandainya apa yang saya uraikan ini masih juga belum dapat kamu fahami, maka lengkaplah sudah TOLOL dan Goublognya, dan kamu berhak untuk menyandang gelar sebagai ‘ORANG YANG PALING TOLOL DAN PALING GUOBLOG DI DUNIA’. Hehehehe….. Jangan marah ya? Saya hanya becanda, tapi beneran. Hehehe…**
Balas
+
jelasnggak berkata
14 September 2009 pada 08:56

Ck…

Kirain apaan..

Udah baca serius.. ngga taunya beginian…

.
.
.

Ehem..

Sejuki.

Ini memang topik agak susah buat kamu dkk. (tapi bagi saya ini masalah mudah)…

Kamu katakan:

“Kalau Tuh@n itu ada perasaan MENYESAL, … Artinya sama saja dengan mengatakan bahwa Tuhan itu ‘TIDAK MAHA SEMPURNA’.”

Kalian lah yang telah mengatakan bahwa jika Tuh@n menyesal, maka TUh2n Tidak maha sempurna..

Bukan saya.

Saya berkata : “Yang namanya TuH@n, biarpun Dia menyesal, Tetapi Dia maha sempurna bagi kita manusia…”

==>Ngerti ngga nih..? (kayaknya sih ngga)…

Pelan-pelan aja bacanya mas…

Jangan dipaksa… ntar bisa sakit… :lol:
.
.
.

Salam damai dalam kecerdasan INTELEKTUAL yang NYATA terbukti dan bisa dilihat orang… :lol:
Balas
+
jelasnggak berkata
14 September 2009 pada 08:59

Tapi terus terang saya kagum dengan anda..

Kalau si Kadzim itu bisanya nuduh saja, tanpa alasan…

Sebaliknya kamu bisa mengajukan alasan (meskipun salah.. jangan marah… coba lagi saja.. lama2 bisa koq.. :lol: )

.
.
.

Salam damai dalam anti poligami yang nyata…
Balas
o
M. Sejuki berkata
14 September 2009 pada 14:06

@Jelasnggak

Ha… ha… ha… Lengkaplah sudah ke-TOLOL-an dan ke-GUOBLOG-annya. PERTAMA, tidak memahami ada bagian postingan sendiri yang mencerminkan ke-TOLOL-an dan ke-GUOBLOG-annya. KEDUA, bertanya kepada orang lain agar ditunjukkan pada bagian mana tulisan yang diposting mencerminkan ke-TOLOL-an dan ke-GUOBLOG-annya. KETIGA, begitu ditunjukkan dan dijelaskan bagian posting yang mencerminkan ke-TOLOL-an dan ke-GUOBLOG-annya, eh tetap saja tidak mengerti dan tidak memahaminya, karena saking tolol dan guoblognya.

Ha… ha… ha… Tepat sekali ramalan saya. Lengkaplah sudah gelar yang disandang sebagai : “ORANG YANG PALING TOLOL DAN PALING GUOBLOG DI DUNIA”. Ha… ha… ha…

Sorry, becanda. Tapi, beneran. Hehehe…
Balas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar